Wabup Tulang Bawang Sambut Kedatangan Kepala BNN Lampung dan Jajaran dalam Rangka Sosialisasi P4GN

Editor: Redaksi

JALURNEWS.COM, TULANG BAWANG – Wakil Bupati Tulang Bawang Hendriwansyah dengan kepiawaiannya sambut hangat kedatangan Kepala BNN Brigjen Pol.Drs.Edi Swasono, MM, dan jajarannya yang berkunjung ke Tulang Bawang dalam rangka Sosialisasi Pencegahan dan Pemberantasan Peredaran Penyalahgunaan Narkotika (P4GN). Acara tersebut di helat di aula Masjid Baiturahman Islamic Centre Menggala. Rabu, (17/11/2021).

Hadir dalam giat tersebut, Wakil Bupati Tuba Hendriwansyah, Ketua DPRD Tuba (Sofii, SH,.MH), Sekda Tuba (Ir. Anthoni, MM), Asisten 1 Tuba (Drs.Akhmad Suharyo, Msi), Perwakilan Kapolres, Kadis Kominfo Kab.Tuba (Dedi Palwadi, AP,.MM), Ketua MUI Kab.Tuba (H Yantori), Lanud Pangeran M.Bun Yamin (Kapten Pom Chandra Putra Haryanto H, S.T.Han), Danramil 426-02/MGL (Kapten Inf L.E.Sihombing), Para Camat Se Kab.Tuba, Para Tokoh/Adat Se Kab.Tuba dan awak media.

Tarian Nemui Agung oleh Sanggar Seni Budaya Besappen Tulang Bawang turut di hadirkan dengan eksotis dan memukau seiring menyambut kedatangan Kepala BNN Brigjen Pol.Drs.Edi Swasono, M.M tersebut.

Dalam sambutannya wakil bupati Hendriwansyah menyebutkan sangat mengapresiasi dan mendukung kegiatan itu.

“Saya mendukung kegiatan ini, kalau bisa jangan pembeli saja yang di tangkap tapi warungnya juga dibabat habis” kata bung Hen sapaan akrab wakil bupati.

Narkotika Merupakan ancaman terbesar dan menjadi momok menakutkan dalam negeri kita Indonesia karena merusak sendi sendi bangsa. Terkait masalah serius tersebut perlu mencari solusi dalam mengatasinya apalagi di era pandemi.

Dalam Sambutan Kepala BNN Brigjen Pol.Drs.Edi Swasono, M.M menyebutkan Bahwasanya BNN siap siaga dan selalu bersinergi dalam rangka untuk mengimplementasikan program Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) sesuai dengan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 2 tahun 2020,” Kata Kepala BNN Provinsi Lampung, Brigjen Pol Edi Swasono saat menggelar sosialisasi tersebut.

Contoh sebuah realita seperti di negara cina Bisnis narkotika bisa meraup keuntungan yang sangat luar biasa. Narkotika di Negara Cina sendiri sudah jadi industri rumahan, dimana satu kilogramnya Rp500 ribu, tapi kalau sampai di Lampung Bayangkan saja harganya bisa Rp1 miliar, karena 1 gramnya sudah Rp1 juta, papar Edi Swasono.

Sang Jendral Edi Swasono juga menyebutkan contoh lain di kolumbia dinegara tersebut ganja, kokain dan kartel merupakan komoditas utama dan Industri mereka. Sungguh menakjubkan di negara tersebut.
Ia menambahkan, tidak menutup kemungkinan dengan banyaknya jumlah narkotika yang masuk ke Indonesia yang tidak terkontrol melalui penyelundupan,otomatis ini menjadi sarana yang sangat menguntungkan bagi para bandar bandar besar narkotika Internasional untuk mensuplay barang haram tersebut dan menyerbu negara kita Indonesia.

Di Kabupaten Tulang Bawang akhir akhir ini di era pandemi angka prevalensi penyalahgunaan narkoba meningkat, kini di ambang zona merah. Dan tentunya menjadi persoalan serius.

Sang Jenderal Edi pun berpesan di acara sosialisasi tersebut jikalau menemukan orang terjerat narkotika jangan enggan dan takut untuk melapor kepada BNN apabila ingin sembuh dari kondisi ketergantungan dengan narkotika.Menurutnya itu korban bukan tersangka.

Tentunya terdapat ada 3 jaminan bagi mereka yang bersedia untuk direhabilitasi, yang pertama datanglah ke kami, kami akan rawat, kami akan obati, karena mereka adalah pasien bukan tersangka, korban juga mereka itu. Kedua, kami akan lindungi dan tidak kami pidanakan, karena penyalahguna itu adalah korban bukan tersangka. Ketiga, kami protect identitasnya, sehingga hal itu tidak mempermalukan dia,” jelas sang jenderal edi.

Dan lebih lanjut kata edi, langkah konkritnya apabila menangani pecandu narkotika akan di lakukan tes urine dan pembentukan team satgas narkotika, tandasnya.

Penulis: Erdiansyah S.SP

Berita Terkait