Pesan Camat Menggala Sofyanto Pada Acara Forum Anak Daerah Tuba 2023

Editor: Redaksi

JALURNEWS.COM, Tulang Bawang-Forum Anak Daerah Tulang Bawang adalah kelompok kegiatan atau perorangan yang dikelola oleh anak dan dibina oleh pemerintah. selain itu forum tersebut berfungsi sebagai sarana menyalurkan aspirasi, suara maupun pendapat, keinginan dan kebutuhan anak dalam proses pembangunan. Forum anak juga dibentuk tujuan dengan kepentingan anak, kepentingan orang dewasa agar dapat memenuhi hak-hak partisipasi anak sebagai bentuk komitmen dalam mewujudkan Kabupaten Layak Anak (KLA).

Forum Anak Daerah Tulang Bawang Tahun 2023 menggelar acara Temu Anak Kecamatan Menggala dan Re-Organisasi Pengurus Forum Anak Kecamatan Dalam Upaya Penguatan dan Fungsi Forum Anak di Kecamatan Menggala.
Acara tersebut digelar di Aula Kantor Kecamatan Menggala, Kabupaten Tulang Bawang, Pada Kamis Pagi (19/1/2023).

Camat Menggala Sofyanto, SH., MH., dalam sambutannya mengatakan forum anak daerah Tulangbawang terdapat banyak nilai positif. Pasalnya forum tersebut mewujudkan dunia yang layak bagi anak, yang dapat menjadikan anggota forum anak-anak mewakili persatuan perkumpulan organisasi, asosiasi, dan atau kelompok kegiatan anak.

Bergeming dihatinya menaruh sebuah asa bilamana anak merupakan penerus bangsa yang wajib dipantau kiranya orang tua jangan sampai lengah mengawasi anak-anaknya dan jangan sampai terjerumus dalam hal hal yang tidak diinginkan dan merusak tatanan kehidupan dan sendi-sendi bangsa, yang menentang ajaran agama maupun pemerintah.

“Yang mana anak ini merupakan generasi penerus, baik secara kebangsaan, jangan sampai anak-anak yang ada khususnya Kecamatan Menggala terjerumus perilaku yang tidak baik,” Ujar camat Menggala Sofiyanto.

Lanjut kata dia, yang menghadiri acara tersebut bisa bersinergi satukan genggaman asa dalam memberikan kontribusi, dorongan motivasi dari kepala sekolah, kepala OPD, PPPA, Khususnya Kecamatan Menggala.

Ia menghimbau kepada anak-anak didalam forum tersebut untuk selalu menjaga diri dan lakukan sesuatu hal yang bermanfaat dan hindari bergaul bebas misal keluar rumah apalagi sampai larut malam.Karena menurutnya itu akan merusak badan, selain merugikan diri sendiri justru akan berdampak merugikan orangtua, dia khawatir nantinya akan terjerumus ke hal yang negatif dan menghancurkan masa depan anak.

“Kalau tidak perlu kumpul-kumpulan, lebih baik kita diam dirumah atau belajar, jangan sampai terjerumus dengan hal-hal yang merugikan kita dan merugikan orang tua, saya yakin dan percaya bahwa orang tua tidak ada yang mengajarkan anaknya untuk berbuat salah, bahkan orangtua menginginkan anak itu berhasil dan pintar,” harapnya.

Oleh karena itu, ucap dia, hendaknya jangan terlibat hal yang aneh-aneh dan tetap menjunjung tinggi nama baik sekolah maupun nama baik keluarga.

“Karena saya lihat sore dan malam sudah bisa joget dengan biduan,” selorohnya.

Dirinya merasa terenyuh bercampur sedih ketika menatap anak-anak muda yang terlena dengan perilaku yang tidak baik dan ikut terbawa arus pergaulan.
Namun tak menampik anggapan, bahwa ia yakin dengan forum anak ini bisa memberikan perubahan menuju yang lebih baik.

“Saya putra Menggala, Saya sedih melihat generasi-generasi sekarang ini, tapi ini tugas kita bersama, insyaallah forum ini, anak-anak harus kita dukung jangan sampai terpengaruh yang dilarang oleh agama, ” tukasnya.

Dia berujar Re-generasi ini bukan berarti harus pergi jauh, menurut dia itu adalah salah satu guru dan konsultan, harapan dia siapun nanti yang terpilih bisa memberikan torehan wawasan ilmu atau membantu putra-putri daerah dalam membangun talenta.

Ia menambahkan hendaknya anak-anak di forum ini senantiasa menjaga kebersihan dan menjaga keamanan kampung serta berpartisipasi jika ada kegiatan istimewa misalkan HUT Tuba, HUT Kemerdekaan RI, maupun peringatan hari lainnya.

“Kalaupun ada acara HUT Tuba, HUT RI, ayo berpartisipasi pasang bendera atau umbul-umbul, mau berapa banyak darah dan nyawa yang kita pertaruhkan untuk meraih kemerdekaan,” tutupnya.

Sementara ditempat yang sama, PJ Dinas PPPA (Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak), Rina Kusmawardani, STP., MM .menyampaikan sebagai orang tua daripada anak harus tahu dengan apa yang diinginkan seorang anak.

“Selama ini kita tahu, sebagai orangtua kita tidak pernah kita dengar, jadi kita tidak pernah mau tau apa maunya anak, tolong libatkan anak dalam kegiatan, ajak mereka untuk mengatur apa yang menjadi aturan-aturan sekolah, libatkan maunya seperti apa,” ujar Rina.

Rina menegaskan bahwa anak-anak bisa menjadi pelopor maupun pelapor.sebagai pelopor tentunya anak mampu mengajak dan membantu lingkungan sekitar kearah perubahan yang baik dan maju.
Kemudian anak bisa menjadi pelapor artinya anak-anak bisa menyampaikan pendapat atau pandangan ketika atau mengalami melihat merasakan sesuatu yang tidak terpenuhi oleh anak pada sekitarnya.

“Adik-adik pelopor itu apa? Kita bisa memberikan semangat, inovasi dalam kegiatan misalkan mengikuti lomba, lalu pelapor, sebagai pelapor adik-adik tahu ada hal-hal yang tidak sesuai dengan adik-adik bisa melaporkan ke kami, kepada kedua orang tua yang orang kita percaya, misalnya pelecehan seksual”, Ujar dia

“Ada Orang lain yang mengganggu atau ingin melecehkan adik-adik, adik-adik bisa mengatakan tidak, tidak jangan lakukan kepada saya, kami ini anak-anak yang harus dilindungi, harus di jaga, stop kekerasan,” tandasnya.

Penulis: Erdiansyah, SP

Berita Terkait