JALURNEWS.COM, Moskow – Anggota Kepolisian Rusia menangkap kritikus terkemuka Kremlin, Alexei Navalny, setibanya di Moskow pada Minggu (17/1/2021) setelah kembali dari Jerman untuk pertama kalinya sejak diracun bulan lalu, sehingga memicu konflik politik dengan negara Barat.
Langkah, yang akan membuat Navalny mendekam 3,5 tahun di penjara atas tuduhan pelanggaran vonis penjara yang ditangguhkan, berpotensi menyulut kembali tekanan politik terhadap negara Barat untuk memperketat sanksi terhadap Rusia, terutama untuk proyek pembangunan saluran pipa gas alam dari Rusia ke Jerman senilai 11,6 miliar dolar AS.
Dalam sebuah kasus yang banyak menyita perhatian internasional, Navalny diracun pada musim panas lalu, yang berdasarkan pengujian militer Jerman, dengan zat saraf Novichok, versi kejadian yang dibantah oleh Kremlin.

