BBM Jenis Pertalite di Kota Dabo Dijual Rp20 Ribu Perbotol, Kelangkaan Diduga Modus Para Oknum Nakal

Editor: Redaksi

JALURNEWS.COM, Lingga – Berdasarkan informasi yang dihimpun awak media disebutkan Bahan Bakar Minyak (BBM) berjenis Pertalite mengalami kelangkaan sejak Jum’at sore malam Sabtu 22 Juli 2022 hingga dini sore Minggu 24 Juli 2022 hanya baru diterima informasi berbagai alibi informasi penyebabnya.

Mengutip dari beberapa tayangan pemberitaan media online yang melakukan wawancara dan konfirmasi kepihak berkompeten dalam hal ini pihak intansi terkait pemkab lingga menyebutkan bahwasanya kelangkaan tersebut dikarenakan gendala keterlambatan pihak penyalur melakukan pemasokan BBM pasalnya ada yang baru mau melakukan perjalanan dan ada juga yang lagi menunggu masa antrian pengisian ke dalam tongkang sebagai alat transportasi angkut ke wilayah Kabupaten Lingga.

Berdasarkan hasil survei pada Jum’at 22 Juli 2022 malam hampir 99% para sub penyalur kios pertamini yang ada di Kota Dabo, Kecamatan Singkep menyatakan bahwa BBM berjenis Pertalite sudah habis untuk dijual sehingga para masyarakat pengguna/pengendara kendaraan baik roda dua maupun roda empat menjadi heboh dan panik.

Ironisnya ditemukan Fakta pada Sabtu malam Minggu 23 Juli 2022 ada beberapa beberapa kios sub penyalur non pertamini yang semula tutup kehabisan BBM kembali buka menjual BBM berjenis Pertalite sehingga menimbulkan antrian pengendara sepanjang jalan umum.

Selanjutnya, pada Minggu siang 24 Juli 2022 berkembang lagi informasi ditengah kelangkaan BBM berjenis Pertalite yang sudah meresahkan warga masyarakat khususnya di Kota Dabo, Kecamatan Singkep tersebut dimanfaatkan sebagian para pengepul BBM berjenis Pertalite menjual dengan harga harga tinggi melebihi standard maksimum penjualan.

“Jika mau ada bang jual minyak namun harganya perbotol Aqua Rp. 20.000 dan ada juga yang jual Rp. 25.000 dan jika sini saya tolong belikan, pokoknya ada yang jual bang”, ujar salah seorang warga yang enggan namanya dimuat dalam pemberitaan awak media.

Menanggapi informasi tersebut dapat disimpulkan bahwa hebohnya kelangkaan BBM berjenis Pertalite di Kota Dabo sebagai mana yang berkembang saat ini diduga tidak sesuai fakta, dan kuat dugaan situasi ini dijadikan momen tepat oleh para pelaku nakal untuk menjual harga tinggi.

Salah seorang tokoh masyarakat bermarga Tionghoa yang juga enggan disebutkan namanya mengatakan, jika dikatakan BBM langka dan habis terjual semua, ini sungguh tidak masuk akal, karena fakta di lapangan masih kios Pertamini kemarin mengatakan BBM habis, hari berikutnya mereka menjualnya.

“kitakan liat bersama selama SPBU buka itu hampir lebih 80% warga masyarakat beli/isi BBM di SPBU dan untuk para sub penyalur seperti (Kios/Pertamini-red) sangat sedikit pelanggannya, jadi kalau cerita habis semua itu sangat tidak masuk akal”, ujarnya Minggu sore 24 Juli 2022.

“Ini seharusnya dilakukan pengecekan oleh pihak intansi terkait, apakah semua penjualan habis atau sengaja disimpan supaya dapat keuntungan banyak. Biar benar-benar terungkap habis atau disimpan untuk bisa jual harga tinggi seperti yang terjadi tadi siang dijual perbotol sampai harga Rp. 20.000” pungkasnya.(Misli)

Berita Terkait