Absensi Simeka di Kabupaten Tanjung Jabung Barat Alami Masalah

Editor: Redaksi

JALURNEWS.COM, Tanjab Barat- Absensi berbasis aplikasi Sistem Aplikasi Informasi Manajemen Kepegawai”an (SIMEKA) di Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Jambi mengalami masalah.

Hal ini membuat riuh para pegawai. Pasalnya apabila tidak absen di aplikasi Simeka, aplikasi tersebut bisa secara otomatis memotong Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) secara otomatis 3.785 ASN di Tanjung Jabung Barat.

Sehubungan dengan hal itu, Sekda Tanjung Jabung Barat Agus Sanusi membenarkan jika absensi berbasis aplikasi Simeka yang di uji coba selama 10 (Sepuluh) Hari tersebut mengalami masalah.

” Masalahnya di server karena saat uji coba tidak semua pegawai sekaligus absen. Dalam beberapa Hari kedepan akan dilakukan perbaikan oleh Badan Kepegawaian dan Sumber Daya Manusia (BKPSDM),” ujar Agus Sanusi, Senin (2/1/23/

Agus Sanusi juga mengatakan, aplikasi Simeka mengalami masalah untuk Tambahan Penghasilan Pegawai, pegawai masih bisa menggunakan Absensi lama baik finger print dan deteksi wajah.

” Untuk TPP, Pegawai bisa menggunakan Absensi lama baik itu sidik jari maupun wajah. Sudah kita beritahukan kepada Pegawai untuk absensi sidik jari dan wajah tetap dilaksankan,” katanya.

bagaimana dengan wilayah yang mengalami blank spot dan pegawai yang berdinas dari Kecamatan ke Ibu Kota Kabupaten? Agus Sanusi menyebutkan, absensi Simeka dilaksanakan berdasarkan titik koordinat.

Apabila pegawai sedang melaksanakan rapat di luar, bisa absen di lokasi mengikuti rapat dan yang bersangkutan bisa melapor ke admin, dengan menyertakan laporan kinerja.

” Aplikasi Simeka ini antara absensi dan kinerja itu sinkron. Jadi tidak masalah bagi yang blank spot karena di aplikasi terdapat laporan kinerjanya dan titik koordinat lokasi yang bersangkutan,” jelasnya.

Agus Sanusi berharap, absensi berbasis aplikasi Simeka ini kedepan dapat berjalan dengan baik. Karena di aplikasi ini sendiri akan secara otomatis memotong TPP terhadap pegawai yang tidak disiplin.

” Permasalahan hari ini akan segera ditindaklanjuti agar tidak menimbulkan permasalahan berulang. Karena absen dilakukan tiap hari kerja dan diakses oleh ribuan pegawai,” tukasnya.

Lebih lanjut Agus Sanusi menegaskan, karena aplikasi ini buatan manusia, tentunya segala sesuatu yang berpotensi terjadi akan diantisipasi.

” Apabila nantinya absensi berbasis aplikasi Simeka ini berjalan, absensi sidik jari dan wajah tetap digunakan. Hal ini guna menghindari terjadi persoalan lainnya dikemudian hari. Simeka jalan finger print jalan. Jika salah satu tidak dilaksankan akan kita pertanyakan,” tukasnya.

Penulis misdi

Berita Terkait