Pengadaan Mesin Sentra IKM Sagu di Kabupaten Lingga Resmi Dinyatakan Gagal Oleh Plt Kadisperindagkop.

Editor: Redaksi

JALURNEWS.COM , Lingga, Kepulauan Riau – Proyek pengadaan mesin Sentra IKM pengolah sagu bernilai miliaran rupiah yang dicanangkan untuk meningkatkan produksi sagu yang berlokasi di Desa Musai, Kecamatan Lingga, Kabupaten Lingga, resmi dinyatakan gagal oleh Plt Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan, Kabupaten Lingga.

Proyek yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun Anggaran 2024 tersebut sebelumnya diharapkan mampu mendukung Kabupaten Lingga, yang dikenal sebagai “Bunda Tanah Melayu” dan kota penghasil sagu, untuk lebih meningkatkan potensi ekonomi daerah.

Namun, realisasi proyek ini justru menemui kendala besar. Pejabat pemerintah Kabupaten Lingga yang bertanggung jawab di bidang ekonomi dinilai tidak mampu mengelola dana yang telah dialokasikan dengan baik.

Saat dikonfirmasi melalui sambungan WhatsApp, Plt Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Kabupaten Lingga, Said Hendri memberikan klarifikasi terkait penyebab kegagalan proyek tersebut. Menurutnya, kegagalan tender pengadaan mesin pengolah sagu disebabkan oleh ketidakmampuan penyedia jasa menggunakan E-katalog untuk memenuhi komitmen menyediakan mesin hingga batas waktu yang telah ditentukan.

“Penyebab gagalnya tender ini adalah karena penyedia jasa pemenang tender tidak mampu menyediakan mesin sesuai waktu yang telah disepakati. Untuk menghindari risiko lebih besar, kami memutuskan untuk membatalkan proyek ini. Untuk informasi secara teknis lebih jelas, silakan konfirmasi ke PPTK Pak Jab,” ujar Said Hendri, Rabu (08/01/2025).

Di sisi lain, saat dimintai keterangan lebih lanjut, PPTK yang akrab disapa Pak Jab justru enggan memberikan penjelasan secara rinci. Ia malah menyarankan agar wartawan langsung menghubungi Said Hendri.

“Konfirmasi langsung saja ke Said Hendri, dia yang lebih tahu jelas penyebab gagalnya tender proyek tersebut,” katanya singkat.

Kegagalan proyek ini menimbulkan tanda tanya besar terkait pengelolaan dana DAK oleh pemerintah daerah. Masyarakat pun berharap ada evaluasi mendalam agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang, terlebih proyek ini memiliki potensi besar dalam mendorong perekonomian daerah Kabupaten Lingga.

Awalludin

Berita Terkait