Haripinto Bahas Pemulihan Ekonomi Kepri

Editor: Redaksi

JALURNEWS.COM, Batam – Haripinto Tanuwidjaya, anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia Provinsi Kepulauan Riau, gelar acara silaturahmi dan diskusi dengan awak media terkait pemulihan ekonomi Kepulauan Riau di Hotel 89, Penuin, Batam, Rabu (23/12/2020).

Haripinto mengatakan sejak pandemi covid-19 ini, masyarakat serba kesulitan karena ekonomi yang terpuruk, pemerintah juga sudah banyak membuat program yang bertujuan untuk memulihkan kembali ekonomi negara.

Pemerintah sudah menganggarkan dana desa yang cukup besar untuk membantu masyarakat, dan dana tersebut sudah turun ke desa-desa dengan nama Bantuan Langsung Tunai.

“Setelah Hari Raya Natal saya berencana untuk berkunjung ke pulau-pulau untuk melihat perkembangan ini,” kata Haripinto.

Haripinto mengatakan bahwa mereka bermitra dengan Badan Pusat Statistik (BPS). Untuk data orang miskin datanya masih banyak yang belum sesuai, karena data yang sekarang diambil dari tahun 2015.

“Seharusnya Pemda tiap tahun mengupgrade data-data tersebut,” ujarnya.

Namun Haripinto tidak menyalahkan Pemda, karena bisa jadi Pemda tidak mengalokasikan anggaran untuk mengupgrade data tersebut.

“Untuk mengupgrade data itu kan membutuhkan waktu dan biaya, sementara beberapa daerah tidak mengalokasikan dana untuk itu. Namun kalau di Batam data nya sudah di mutakhirkan walapun masih ada kendala,” ujarnya.

Saat diskusi ringan, salah satu awak media menanyakan terkait dengan bantuan dari pemerintah selama covid-19 ini. Menurut salah satu awak media, saat berada di lapangan dia sering sekali menjumpai penerima bantuan dari pemerintah yang memiliki rumah sendiri, padahal di daerah itu banyak anak kos yang baru saja kehilangan pekerjaan alias menganggur, tetapi  tetap tidak mendapatkan dana bantuan.

Terkait hal itu, Haripinto mengatakan agar pejabat setempat lebih peka dan sadar terhadap lingkungan sekitarnya.

 “Anak kos kan sering sekali pindah-pindah kos, dan KTP nya tidak sesuai dengan alamat tersebut sehingga nama dia tidak terdata. Nah, ini yang harusnya pejabat setempat lebih paham dengan daerah sekitarnya,” lanjutnya.

Anggota DPD RI Kepulauan Riau mengatakan bahwa untuk pemulihan ekonomi di Kepulauan Riau, terutama di daerah pulau-pulau mengandalkan sektor perikanan, harganya sempat turun yang untuk ikan khusus yang di konsumsi turis.

“Siapa yang akan membelinya, turisnya tidak ada,” ungkapnya.

Batam sendiri sampai saat ini belum pernah menutup industri selama pandemi hal ini karena industri Batam adalah sektor yang paling penting.

Sementara Bintan sebagai kota Pariwisata menjadi yang paling terdampak selama pandemi ini.

“Secara relatif industri dan jasa masih berjalan kecuali pariwisata. Pariwisata ini yang butuh perhatian khusus. Jangan terlalu mengharapkan wisman, kuncinya adalah pandeminya terkendali sehingga turis juga akan datang ke Batam,” paparnya.

Haripinto mengimbau dan mengajak masyarakat agar bersama-sama mengendalikan penyebaran covid-19 dengan mematuhi protokol kesehatan.

“Jika pandemi ini berakhir, wisman akan datang, hotel akan terisi dan ekonomi berjalan,” ujarnya.

Berita Terkait