MIMBARPUBLIK.COM, Maros, Sulsel – Usianya 5 tahun. Namun Muh Ahdan Zaky Marista, di Lingkungan Mangallekana, Kelurahan Baju Bodoa, Kecamatan Maros Baru, Kabupaten Maros, sudah harus menjalani cobaan ini.
Dia mengalami pembengkakan pada testis.
Ibu bocah tersebut, Widya (30) mengatakan, sakit yang diderita buah hatinya itu bermula dari munculnya warna merah di bagian testis tak begitu lama setelah dilahirkan. Kira-kira pada usia 4 bulan.
Tak disangka, kondisi itu malah semakin buruk. Testis anak pertamanya ini semakin lama semakin membesar.
“Waktu baru lahir itu merah, setelah 4 bulan makin membesar. Bengkak begitu,” kata Widya saat ditemui di kediamannya, Kamis, 14 Januari 2021.
Dirinya mengaku bersama suaminya Abd Rahman (29) pernah membawa Ahdan ke rumah sakit, untuk menjalani pengobatan. Saat itu, dokter yang menangani mengatakan bahwa anaknya menderita hernia orang dewasa. Dokter pun menyarankan untuk dilakukan operasi.
“Pihak rumah sakit bilang harus di operasi waktu itu. Tapi, lagi-lagi kami terkendala biaya,” kisahnya.
Demi kesembuhan anaknya, ia bersama suaminya yang hanya bekerja serabutan, berusaha mengumpulkan uang untuk biaya operasi Ahdan. Sebab, setiap kali ia mengajukan permohonan untuk mendapatkan Kartu Indonesia Sehat (KIS), selalu tertolak.
“Sudah berapa kali mendaftar KIS tidak pernah ada hasilnya. Yang ada kami hanya di suruh ke sana dan ke sini tidak jelas. Bantuan juga belum pernah kami dapatkan,” katanya.
Setelah anaknya berusia kurang lebih setahun. Uang pun terkumpul ala kadarnya, mulailah dilakukan operasi. Namun, tak membuahkan hasil.
Rumah orang tua Ahdan di Lingkungan Mangallekana, Kelurahan Baju Bodoa, Kecamatan Maros Baru, Kabupaten Maros.
“Setiap beraktivitas selalu mengeluhkan sakit. Terutama saat anak saya itu kencing dan buang air besar,” katanya berurai air mata.
Saat ini Ahdan sudah berusia 5 tahun, namun dirinya belum sembuh dari sakit yang dideritanya. Malah, semakin hari testisnya semakin membesar bagai kepalan tangan orang dewasa. Ia pun tak bisa beraktivitas, hanya bisa mengintip di balik jendela kala anak seusianya bermain.
Meskipun anaknya sesekali waktu menjerit kesakitan, Widya mengaku pasrah sembari berdoa kepada Tuhan, agar Ahdan bisa sembuh.
“Tidak ada uang untuk berobat,” lirihnya. (muhammad yusuf)
Sumber : Matamaros
