MIMBARPUBLIK.COM, Tulang Bawang – Pemerintah daerah (Pemda) Tulang Bawang mengelar rapat koordinasi (Rakor) bersama dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), tokoh adat Megou Pak Tulang Bawang dan perwakilan masyarakat sebagai upaya preventif dalam menghadapi situasi pasca pandemi Covid-19.
Selain itu, merebaknya kasus Omicron di sejumlah negara. Tentu menjadi fokus tersendiri, bagi pemerintah pusat maupun daerah untuk selalu waspada serta terus melakukan upaya preventive. Agar hal tersebut, tidak terjadi di Kabupaten Tulang Bawang.
Rakor yang dipimpin langsung oleh Sekretaris daerah (Sekda) Tulang Bawang, sesuai dengan intruksi Bupati Tulang Bawang, dalam menindak lanjuti edaran Menteri Dalam Negeri terkait situasi pasca pandemi Covid -19, diruang rapat utama Sekda Tulang Bawang, Kamis (05/01/2022).
Dalam rakor tersebut, Sekda Tulang Bawang Anthoni menyampaikan, pembahasan instruksi Menteri Dalam Negeri dengan terbitnya perpu No. 2 tahun 2022. Perlu diketahui, kabupaten Tulang Bawang berada pada pada level 1 di pasca pandemi Covid-19.
“Untuk itu masih terdapat kekhawatiran pada kita, jangan sampai lengah walaupun Covid-19 tidak merebak lagi. Dikarnakan, varian baru dari virus Omicron, dampaknya tidak separah varian delta, tapi patut diwaspadai,” jelasnya.
Dikatakannya, pemerintah Tulang Bawang tetap melakukan perpanjang PPKM, walaupun kabupaten Tulang Bawang berada pada level 1. Hal ini diberlakukan bertujuan untuk menjaga agar tidak terjadi lonjakan kasus.
“Maka dari hasil rakor bersama ini, sepakat untuk diberlakukannya perpanjang PPKM selama 2 minggu kedepan, sejak mulai dari tanggal 7 hingga 22 januari tahun 2022. Setelah itu akan diadakan evaluasi kembali di kabupaten Tulang Bawang,” ucapnya.
Sesuai dengan hasil rakor dan intruksi Bupati Tulang Bawang Winarti tentang pemberlakuan PPKM, maka ditetapkan ketentuan untuk penyelenggaraan pesta/resepsi /hiburan /hajatan dan lainnya di tengah pandemi Covid-19 di Kabupaten Tulang Bawang. (ADV)
