Penyu di Anambas Hampir Punah

Editor: Redaksi

JALURNEWS.COM, Anambas – Sekilas Kisah Kehidupan Penyu Jutaan Tahun di Dunia Tentunya Dengan Banyak Tebaran Pulau-pulau di Dunia Sementara di Kabupaten Kepulauan Anambas juga terdapat beberapa titik Pulau lokasi pendaratan penyu.

Kehidupan penyu jutaan tahun di Dunia tersebut tentunya perlu pelestarian Penyu.

Penyu merupakan biota laut yang dilindungi, sering dijuluki sebagai “si penjaga sumberdaya laut” karena memiliki peran penting dalam kesehatan ekosistem laut.

Penyu sering juga disebut sebagai hewan purba. Keberadaan penyu di laut sangat miris terancam punah oleh faktor alam juga manusia.

Penyu di Indonesia terdapat 6 jenis penyu dari 7 (tujuh) jenis yang ada didunia, dan 2 (dua) diantaranya dapat ditemui di Kadipaten Kepulauan Anambas yaitu penyu hijau dan penyu sisik. Di sejumlah pantai di Kepulauan Anambas juga diketahui menjadi lokasi pendaratan dan peneluran untuk kedua jenis penyu tersebut.

Guna memastikan penyu tetap ada di Kepulauan Anambas, LKKPN Pekanbaru sebagai salah satu pemangku kepentingan terus melakukan upaya pelestarian dan perlindungan terhadap penyu di TWP Kepulauan Anambas dan sekitarnya.

Di ketahuwi awak Jalurnews.com sejak awal tahun ini, LKKPN Pekanbaru melakukan kegiatan monitoring Penyu di salah satu pulau terluar Kabupaten Kepulauan Anambas, yaitu Pulau Mangkai, Desa Keramut Kecamatan Jemaja Barat. Empat orang masyarakat warga Desa Keramut dilatih dan direkrut menjadi petugas enumerator.

Sementara sejak Bulan Februari hingga Mei 2022 sebanyak 922 tukik (anak penyu) telah berhasil dirilis dan 153 sarang berhasil direlokasi ke sarang semi alami.

Fajar Kurniawan selaku Kepala LKKPN Pekanbaru menyebutkan “kegiatan itu merupakan wujud rencana aksi pelestarian biota dilindungi jenis penyu dalam rangka mengurangi tingginya ancaman terhadap kelestarian penyu di Kepulauan Anambas dan kegiatan ini juga merupakan pilot project yang kami lakukan di wilayah kerja TWP Kep Anambas. Rabu (25/05/2022).

Harapannya pihak-pihak lain dan masyarakat bisa turut serta dan ambil bagian dalam upaya menjaga penyu agar tetap ada di Anambas” tulis Fajar WhatsApp

Terpisah, Markos Kepala Desa Keramut, Kecamatan Jemaja Barat mengatakan hal yang serupa bahwa pihaknya akan mendukung penuh program yang dijalankan di Pulau Mangkai

Markos juga berharap kegiatan tersebut bisa berkembang dan berkelanjutan demi kelestarian penyu dan meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar.

Penyu sudah hidup dan berkembang lama di perairan dan pulau-pulau kecil kita. “Mungkin jutaan tahun lamanya.

Jika kita terus mengganggu habitat nya dan jika mengambil telurnya, mari tanyakan ke diri kita apakah kita masih bisa menemukannya di beberapa tahun mendatang? Atau anak anak kita hanya akan mengenal penyu seperti halnya cerita dinosaurus yang telah punah? Peluang hidup penyu sangat rendah.

Tanpa diapa apakan saja peluang hidupnya sampai kembali bertelur kembali setelah puluhan tahun hanya sekitar 1 – 3%. Apalagi kalo telurnya diambil dan diperjual belikan, artinya secara jumlah pasti akan jadi jauh berkurang dan bisa dipastikan akan punah. Akankah siklus hidup penyu akan berhenti dimasa hidup kita? Atau sebaliknya dimasa kitalah kemudian penyu semakin terlidungi dan terus lestari hingga anak cucu kita. (Rohadi)

Berita Terkait