Anggota DPRD Bengkalis Hadiri Sosialisasi PKSP

Editor: Redaksi

BENGKALIS – Pemerintah Kabupaten Bengkalis melalui Dinas Perkebunan melakukan Sosialisasi Peremajaan Kelapa Sawit Pekebun (PKSP), di Kecamatan Mandau, Selasa, lalu 23 Mei 2023.

Sosialisasi PKSP Permentan RI Nomor 19 Tahun 2023 ditaja melalui Dinas Perkebunan dibuka secara resmi oleh Bupati Bengkalis Kasmarni dan turut dihadiri oleh Anggota DPRD Kabupaten Bengkalis Rianto dan Hendri, Kepala Dinas Perkebunan Bengkalis dan sejumlah pejabat tinggi pratama di Lingkungan Pemerintah Kabupaten, para camat dan tamu undangan lainnya, bertempat di Susuka Hotel Jalan Jendral Sudirman Kecamatan Mandau.

Bupati Bengkalis Kasmarni pada kesempatan itu mengajak semua pihak untuk bersama-sama memperkuat sinergi, koordinasi, pemahaman serta menyamakan persepsi dalam merealisasikan pelaksanaan program peremajaan kelapa sawit rakyat ini.

“Walaupun sektor perkebunan khususnya kelapa sawit sering dihadapkan pada banyak persoalan, seperti soal harga yang tidak stabil, konflik kepemilikan lahan, masalah lingkungan hidup dan lain-lain, akan tetapi sektor perkebunan kelapa sawit masih sangat prospektif dan eksis di daerah kita. Saat ini saja kelapa sawit merupakan salah satu komoditas perkebunan penting di daerah ini, yang kedepannya justru diharapkan bisa menjadi komoditas unggulan selain Migas,” ucapnya.

Bupati Kasmarni juga menyebutkan bahwa Kabupaten Bengkalis telah memiliki hamparan perkebunan kelapa sawit yang sangat luas. Dimana, berdasarkan angka tetap data statistik perkebunan tahun 2021, terdapat lahan perkebunan kelapa sawit rakyat seluas ± 130.547,7 hektar dengan jumlah pekebun sebanyak 41.650 KK yang tersebar di seluruh kecamatan, tentunya potensi ini harus benar-benar dioptimalkan secara berkelanjutan, sebagai salah satu tulang punggung perekonomian masyarakat.

“Perkebunan kelapa sawit rakyat kita juga memiliki permasalahan, salah satunya adalah produktifitasnya belum mencapai hasil terbaik, sehingga membuat pekebun kita belum betul-betul sejahtera. Hal tersebut disebabkan oleh banyak hal, mulai dari rendahnya mutu produksi, masih kurangnya penggunaan bibit unggul bersertifikat, rendahnya penerapan teknologi budi daya yang baik/tepat, kondisi tanaman yang sudah tua atau rusak, kurangnya prasarana dan sarana pendukung serta adanya keterbatasan modal pekebun,” terangnya.

Saat ini pemerintah melalui kementerian pertanian telah mengeluarkan kebijakan besar, dengan membuka peluang khususnya kepada pekebun rakyat untuk dapat meningkatkan produktifitasnya, dengan melakukan berbagai kegiatan dan salah satunya adalah program peremajaan perkebunan kelapa sawit, yang sumber pendanaannya melalui badan pengelola dana perkebunan kelapa sawit.

“Kami berharap para peserta dapat mengikuti sosialisasi ini dengan baik. Sehingga dapat menjadi bekal ilmu dan informasi dalam proses peremajaan kelapa sawit perkebunan di daerah kita,” tuturnya lagi.

Kepada para camat, kepala desa ataupun lurah untuk dapat membantu masyarakat agar mendapatkan program PKSP ini sesuai sasaran, sehingga dapat dirasakan dampaknya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perkebunan Bengkali Muhammad Azmir menyebutkan bahwa target PKSP untuk tahun 2023 ini sebanyak 500 hektar.

“Sehingga diharapkan dari program ini dapat meningkatkan produktivitas hasil pekebun rakyat,” ungkapnya.(M)

Berita Terkait