Pengrajin Batik Difabel Binaan PT BIIE Berkarya Di Museum Batik Indonesia, TMII, Jakarta

Editor: Redaksi

Jalurnews.com, Bintan- PT BIIE telah menjalankan program CSR berupa pendampingan wirausaha kelompok difabel (Yayasan Cahaya Lentera Difa) sebagai salah satu bentuk kepedulian terhadap isu-isu sosial dan inklusi disekitar wilayah Kawasan Industri BIE.

Dalam rangka memperingati Hari Batik Nasional (HBN) 2023 yang bertemakan “Batik, Bangkit”, PT BIIE mengikutsertakan Yayasan Lentera Difa (CLD) pada beberapa kegiatan yang diadakan pada ditingkat daerah hingga Nasional.

Kegiatan tersebut adalah upaya untuk mengenalkan pengrajin batik difabel bintan yang berbakat serta juga dapat mengangkat motif batik dengan kearifan lokal.

Beberapa kegiatan yang diikuti adalah Workshop KaTa Kreatif Bintan yang diikuti oleh 200 pelaku ekonomi kreatif yang diselenggarakan di Plaza Lagoi (17/09/2023), anak–anak difabel berkesempatan untuk menampilkan bakat mereka di depan Menteri Pariwisata, Sandiaga Uno, Sekda Provinsi Kepri, Adi Prihantara, Bupati Bintan, Roby Kurniawan beserta FKPD.

Tim Yayasan juga mendapatkan undangan untuk mengisi stand bazar pada Pekan Kebudayaan Daerah Provinsi Kepulauan Riau dalam rangka memperingati hari jadi Provinsi Kepulauan Riau (21-23/09/2023). Pada kesempatan ini banyak pengunjung yang mencoba membatik dan mewarnai bersama serta membeli produk-produk batik yang dipamerkan.

Dalam upaya mendukung pelestarian batik nusantara serta memperingati Hari Batik Nasional 2023, Museum Batik Indonesia diresmikan oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Menbudristek), Nadiem Anwar Makarim. Perayaan tersebut turut dihadiri oleh Ibu Wakil Presiden, Wury Ma`ruf Amin (2/10/2023).

Yayasan Batik Lentera Difa yang diwakili oleh Rudianto, Pembina Yayasan diundang untuk menampilkan produk-produk unggulan, mengikuti rangkaian kegiatan edukatif dan juga membatik bersama 125 perwakilan pengrajin batik dari seluruh Provinsi di Indonesia sehingga memperoleh rekor MURI untuk kategori “Membatik Secara Serentak dengan Motif Terbanyak”.

Kegiatan tersebut didukung oleh PT BIIE, Dekranasda Provinsi Kepri dan Kabupaten. Selain Yayasan, Provinsi Kepri juga menyertakan 2 pengrajin batik perwakilan dari Tanjungpinang dan Karimun. Hal ini dapat digunakan sebagai ajang promosi dan memperluas jaringan sebagai target pasar kedepannya.

Ketua Dekranasda Provinsi, Hj. Dewi Kumalasari turut hadir menemui para pengrajin, mengapresiasi atas partisipasinya dalam acara tersebut dan akan membuat program-program untuk pengembangan usaha kedepannya. Salah satunya adalah dengan menyelenggarakan acara Dekra Fest yang akan diadakan pada 2-3 November 2023.

Provinsi Kepulauan Riau dengan luas lautan 96% tentunya memiliki berbagai macam biota laut yang ada. Yayasan Lentera Difa memilih motif berciri khas biota laut sebagai produk unggulan yang diantaranya adalah Dugong, Sembilang, Ranga, Gonggong, Bunga Laut, Tukik dan Kuda Laut.

Dengan berbagai macam program pengembangan yang dibuat dan diikuti, harapannya Yayasan Lentera Difa mampu menjadi pionir pengrajin batik yang unggul di bintan dan mampu bersaing, baik dilevel daerah, nasional hingga internasional dan terus berkolaborasi dengan berbagai stakeholer serta selalu berinovasi terhadap produknya. ***.

Berita Terkait