Renault Indonesia: Kami 100% Indonesia dan Menghindari Politik

Editor: Ara Cantika

JALURNEWS.COM, Jakarta – Aksi sweeping sejumlah ormas Islam di Indonesia dan seruan boikot produk Prancis yang mendapat tanggapan dari Maxindo Renault Indonesia (MRI). MRI adalah perwakilan Renault, salah satu dari sedikit merek otomotif Prancis yang berbisnis di dalam negeri.

Boikot dikumandangkan berbagai pihak usai pernyataan kontroversial Presiden Prancis Emmanuel Macron yang dinilai telah menyinggung umat Islam di seluruh dunia. Turki, negara-negara Arab, dan sebagian pihak di Indonesia menyerukan boikot produk Prancis.

COO Maxindo Renault Indonesia (MRI) Davy J Tuilan menjelaskan tak ingin berkomentar lebih jauh mengenai situasi yang terjadi antara Prancis dan negara-negara Islam.

Ia hanya menyebutkan, sesuai arahan prinsipal, pihaknya akan menghindari segala sesuatu yang bersifat politik dan menentang keberagaman.

“Karena itu adalah fenomena yang terjadi global dan brand direction Renault itu kami sangat menghindari segala sesuatu yang bersifat politik dan tidak menghormati keragaman,” kata Davy sebagaimana dilansir CNN Indonesia, Kamis (5/11/2020).

Ia juga menekankan MRI sebagai perwakilan Renault di Tanah Air merupakan pemain otomotif yang 100 persen modalnya berasal dari dalam negeri, termasuk untuk pembangunan dealer.

Kata Davy seluruh pekerja yang terlibat di MRI semua asli Indonesia, tak ada perwakilan asing dalam bisnis Renault dalam negeri.

“Udah gitu 100 persen semua orang Indonesia. Kami menegaskan bahwa kami itu menjunjung tinggi nilai Pancasila. Jadi ya saya tidak akan komentar lah dengan yang terjadi saat ini,” ucap dia. (tata)

Berita Terkait