Masyarakat Desa Portibi Lama akan Pertahankan Tanah Ulayat Milik Mereka

Editor: Redaksi

JALURNEWS.COM, Portibi – Atas adanya keputusan Tentang akan di jadikan lahan pertanian untuk warga Desa yang terkena dampak Gunung Sinabung, Masyarakat Desa Portibi Lama, Kecamatan Merek, Kabupaten Karo, berharap kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karo agar tanah ulayat yang tersurat tahun 1960 seluas ± 800 Ha, dan saat tersisa 260 Ha, tidak di jadikan lahan Usaha Tani (LUT) bagi sebagian pengungsi korban erupsi Gunung Sinabung.

Adapun tanah ulayat yang menurut warga adalah milik mereka, berada di Desa Portibi Lama, Kecamatan Merek, Kabupaten Karo, atau berbatasan dengan Siosar.

Adapun dasar hak kepemilikan warga adalah berita acara yang tertuang dalam surat Pada tangal 8 Desember 1960, yang di tandangani unsur Musawarah Pimpinan Daerah ( Muspida) pada masa itu.

Atas dasar surat tersebut, masyarakat Desa Portibi Lama berharap agar Pemkab tidak menjadikan lahan mereka sebagai bagian dari LUT untuk pengungsi.

Dasar dan fakta yang menguatkan lainya ialah Fakta Pertama, mereka masyarakat Portibi Lama mempunyai surat atas lahan tersebut tertanda tahun 1960, Fakta kedua,tanah ulayat tersebut sejak lama di peruntukkan untuk hutan cadangan dan di akui oleh Pemkab Karo.

Fakta ketiga, lahan tersebut sudah mempuyai nama-nama dan batas-batas lahan pertanian sejak nenek moyang mereka sudah menjadikan lahan tersebut untuk bercocok tanam.

Salah satu perwakilan Masyarakat Desa Portibi Lama K. Munthe, pada media ini mengatakan, sudah berupaya menempuh jalur damai dengan berbagai memenuhi panggilan dinas terkait dan menyampaikan. Keinginan kepada dinas lainya termasuk Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karo.

“Kami berupaya dengan semaksimal mungkin, mempertahankan tanah leluhur kami yang ada di Desa, agar kedepannya tanah tersebut menjadi lahan bagi anak cucu kami” ujar K. Munthe.

Serta menambahkan bahwa warga desa mereka yang berjumlah 557 (lima ratus lima puluh tujuh) kepala keluarga akan tetap mempertahankan tanah ulayat tersebut.

Kepala BPBD Kabupaten Karo Natanael Perangin Angin yang di konfirmasi melalui salah seorang stafnya Nius Ginting pada awak media, Senin (08/03/2021) mengatakan, bahwa sudah ada keputusan menteri tentang lokasi yang akan di jadikan LUT.

“Surat keputusan sudah ada, namun sepertinya warga desa Portibi masih ada kendala, sehingga sampai saat ini para pengungsi belum dapat mengusahai lahan tersebut” ujar Nius.

Serta menambahkan bahwa pihak BPBD akan berupaya melakukan langkah langkah musyawarah agar lahan tersebut dapat menjadi LUT bagi korban Erupsi Gunung Sinabung.

Penulis : Boby Haryanto

Berita Terkait