Ada Apa Dengan Polres Takalar? Pelaku Pengrusakan Rumah Nenek Puji Masih Bebas Berkeliaran

Editor: Nike
Kondisi tembok belakang rumah nenek puji yang sudah di jebol

JALURNEWS.COM, Makassar – Hj Rosmiati sapaan akrab Nenek Puji yang dilansir di media online Kedai-berita.com, di rumahnya di Kelurahan Mangadu mengatakan, “Sudah belasan tahun saya tinggal di rumah ini, baru kali ini saya merasa takut sekali masuk ke dalam rumah saya sendiri.”

“Jujur hari ini Minggu (22/8/2021) saya agak berani masuk ke rumah ini karena ada ditemani wartawan. Karena sejak dinding dapur sebelah kanan dirusak(dijebol) yang diduga dilakukan lelaki berinsial IR, pada hari Jumat (20/8/2021) sebelum solat Jumat, saya tidak berani masuk ke sini,” ungkap Nenek Puji.

Menurut Nenek Puji, “Ada hikmah dibalik kedatangan wartawan Kedai-berita.com di rumah ini, karena baru saya ketahui bahwa ternyata dua kali terjadi pengrusakan dinding rumah saya ini.” seraya Dia menunjuk dinding dapur bagian belakang yang jebol.

Lanjut Dia, mengatakan, “Kejadian pengrusakan pertama, ada cucu perempuan saya yang bernama Icha lagi mandi, begitu mendengar bunyi pukulan palu menerpa dinding, Icha bergegas mengambil gambar vidio melalui HP-nya.”

“Setelah dinding jebol, terlihat lelaki insial IR menghidupkan motornya kemudian meninggalkan tempat kejadian,” imbuhnya.

Dia menambahkan, “Bukan hanya soal kerusakan tetapi ketakutan yang menimpa diri saya dan cucu -cucu, apalagi mereka masih anak-anak.”

Sementara itu, Kejadian Pengrusakan pun terus dilakukan oleh terlapor meski ia sudah di laporkan dan tangani oleh Polres Takalar namun itu tak membuat Ilyas menghentikan perbuatannya.

Pelaku dan semua saksi-saksi sudah diambil keterangannya, namun itu tidak menghentikan perbuatannya melakukan intimidasi dan perkataan tidak sepantasnya “Hj.Puji K*ng*ng, Pal*kka Tampa, Ana S*ndd*la”perkataan seperti itu yang tidak seharusnya dilontarkan kepada nenek Puji.

Hj. Puji terus menangis di dampingi keluarganya Dg.Kebo sambil meronta-ronta saat di kantor Polres Takalar dan ia kembali di persalahkan oleh petugas SPKT yang menerima laporan saat itu.

“Dimana lagi saya mendapatkan keadilan, di Kantor Polisi tidak bisa memberikan tindakan apapun disaat saya dianiaya oleh Ilyas beserta kakak dan orang Tuanya”

“Mereka bertiga, Sampai-sampai Ilyas membawa Pisau mengancam akan membunuh saya.” Entah apa yang harus saya perbuat ya, Allah.”  Ungkapnya.

” Saya tidak punya harga diri lagi pak, kehormatan saya sudah di injak-injak oleh Ilyas. Seenaknya saja dia memperlakukan saya.” ucap Hj. Puji Sedih.

Polisi juga tidak berbuat apa-apa saat saya melaporkan kejadian ini, tidak ada lagi keadilan negeri ini.

Sementara, Dikonfirmasi Via WhatsApp ke Kasat Reskrim Polres Takalar AKP  Harjono mengatakan Kasus masih dalam Proses Pak, Kamis 7 Oktober 2021.

Laporan : Emy

Berita Terkait