Masyarakat Keluhkan Tingginya Harga Pupuk dan Susah Didapat

Editor: Redaksi

JALURNEWS.COM, KARO – Kenaikan harga pupuk yang melambung tinggi di Kabupaten Karo dikeluhkan para petani. Pasalnya, harga pupuk di setiap toko mengalami kenaikan. Pupuk Urea non subsidi saat ini mencapai harga Rp 380 ribu dari sebelumnya Rp 320 ribu , TSP Non Subsidi Rp 480 ribu dari sebelumnya Rp 300 ribu.

Lalu KCL Non Subsidi Rp 550 ribu dari sebelumnya Rp 300 ribu, dan pupuk NPK Mutiara Non Subsidi Rp 550 ribu dari sebelumnya Rp 400 ribu.

Para petani di Kabupaten Karo terpaksa membeli pupuk yang non subsidi, sebab pupuk yang bersubsidi juga jarang ada di toko-toko pertanian.

Namun ada juga beberapa petani yang memang sengaja tidak menggunakan pupuk bersubsidi, dengan alasan pupuk subsidi sulit dicari Maka petani lebih memilih menggunakan pupuk Non Subsidi, karena dianggap lebih bagus untuk tanaman.

P.sembiring (41) warga Desa Mardingding Kecamatan Mardinding Karo Berneh mengatakan, pupuk memang saat ini mengalami kenaikan. Tidak hanya pupuk, beberapa pestisida juga mengalami kenaikan.

P.sembiring juga mengungkapkan, pupuk TSP yang dulunya Non Subsidi berkisar Rp 300 ribu, kini menjadi Rp 480 ribu.”Menurut saya kenaikan pupuk Non Subsidi itu terlalu tinggi,” kata Sembiring saat ditemui Reporter media anda ini di Mardinding , kamis (21/10/2021).

Demikian juga tanggapan salah seorang petani jagung di Desa Rimo Bunga kecamatan Mardinding karo Berneh A.Ginting (30) salah satu petani jagung di Desa Rimo Bunga juga berharap kenaikan harga pupuk tidak sampai setinggi harga sekarang. Sebab apabila harga pupuk mahal, ditakutkan besar pasak dari pada tiang.

“Kita berharap pupuk Subsidi tidak dijual dengan harga mahal, dan tidak susah dicari ” ujar bang Ginting

Ginting juga menuturkan kepada Reporter media anda ini bahwa Masyarakat Petani Desa Rimo Bunga juga dapat pemberdayaan Dari dana Desa Pupuk Urea tapi sampai saat ini Pupuk nya belum di terima oleh masyarakat, ” aturan kami dapat pupuk urea 3 sak/kepala keluarga pemberdayaan Dana desa, tapi sampai sekarang pupuk nya belum kami terima dengan alasan pupuk harga nya tinggi dan susah di cari, bagaimana lah nasib kami ini yok” jelas bang Ginting dengan raut wajah sedikt kecewa.

Bang Ginting juga Berharap kepada Pihak terkait agar segera mencarikan solusi untuk mendapatkan kan pupuk urea untuk pemberdayaan kepada masyarakat, dikarenakan musim menabur pupuk sudah waktunya.

Laporan: Edy SG

Berita Terkait