Kepala Bidang SDA Pengairan Dinas PUPR Kabupaten Bengkalis Tinjau Tanah Longsor di Desa Simpang Ayam

Editor: Redaksi

JALURNEWS.COM, BENGKALIS – Kepala Bidang SDA pengairan dinas PUPR Kabupaten Bengkalis meninjau lokasi tanah longsor ditepian pantai Simpang Ayam bersama Kasdim 0303 Bengkalis, pihak BPBD dan Pemerintah Desa, pada Senin 12 Desember 2022 kemaren.

Ir Sugeng Santoso sebagai Kepala Bidang SDA (pengairan red,) dinas PUPR Kabupaten Bengkalis mengatakan terkait dengan bencana yang sudah kita lihat bersama, kami pihak Dinas PUPR akan berkodinasi dengan pemerintah pusat. Karena, memang biaya yang akan ditimbulkan untuk kegiatan ini mungkin memakan sangat besar sekali, tetapi kegiatan pusat saat ini memang ada kegiatan penanganan pantai.

“Mudah mudahan dengan bantuan stakeholder yang ada dikabupaten Bengkalis, untuk segera mendapatkan bantuan untuk penanganan bencana ini. Mungkin dari awal ini kami akan membuat laporan secara tertulis dan kitan harapkan bantuannya berupa penanganan pantai,”ungkap Sugeng.

Disinggung apakah langkah antsipasi kejadian tersebut, Sugeng kembali mengungkapkan bahwa, kalau untuk antisipasi dengan luas garis pantai ini mungkin terlebih lagi akan kembali dilakukan peninjauan.

“Ini perlu peninjauan kembali, karena kami belum mendapatkan data lebih detail. Intinya akan kita petakan dulu, dan dilanjutkan dengan rapat bersama tim teknis yang ada di PUPR, kira kira langkah awal apa yang harus dilaksanakan dan jangka panjangnya seperti apa,”ucap Sugeng.

“Intinya dengan curah hujan yang sangat tinggi pada tahun ini boleh dikatakan bahwa tahun ini tahun basah bagi kabupaten Bengkalis,” tuturnya lagi.

Selain itu, Kepala Desa Simpang Ayam Mujiono mengungkapkan dan berharap kepada pemerintah adanya penanganan yang sangat serius terkait tanah longsor atau abrasi yang terjadi di Desa Simpang Ayam, Kecamatan Bengkalis, Kabupaten Bengkalis Riau.

“Dan kami berharap, dengan kahadiran bapak bapak dari TNI, BPBD dan PUPR agar bisa memberikan titik terang kepada kami dan warga disini, tentunya Desa Simpang Ayam,”ungkap Mujiono.

Menurutnya, lahan yang mengalami longsor ini merupakan lahan milik masyarakat yang dikelola perusahaan. Dan soal pemanggilan ke perusahaan pihak pemerintahan Desa Simpang Ayam sudah selalu menyampaikan keluhan keluhan masyarakat terkait dengan keadaan bencana yang terjadi dari tahun sebelumnya.

“Memang setiap tahun terjadi tanah abrasi disini, tapi yang terparah pada tahun 2022 ini dengan diperkirakan 1000×1000 meter lebih, dan sampai hari ini pihak perusahaan belum ada tanggung jawab penuh. Dan memang saat ini curah hujan cukup tinggi dan sistem pengairan kanal perusahaan juga kurang baik,”kesalnya.(ajoi)

Berita Terkait