Bhakti Sosial Remaja Bahari, Antisipasi Penyebaran Demam Berdarah

Editor: Redaksi

JALURNEWS.COM, BINTAN – Bintan – Remaja Bahari, menggelar aksi bakti sosial dengan melakukan pengasapan (fogging) dengan tujuan antisipasi meningkatnya penyebaran jentik nyamuk demam berdarah, yang sudah melanda warga yang bermukim di wilayah Perumahan Telaga Surya Kampung Baru Tanjunguban dan sekitarnya.

Berawal dari beberapa warga yang terserang demam berdarah, maka tergerak hati Remaja Baharai, Kawan Suharto untuk melakuman aksi ini, dan melakukan koordinasi untuk kegiatan Monitoring dan Evaluasi Fogging pada Program Pengendalian Penyakit DBD .

Kegiatan yang bertujuan untuk memantau, dan mengevaluasi pelaksanaan  fogging yang benar dan tepat sesuai prosedur (SOP/SPO) dihadiri sebanyak 20 orang , termasuk Remaja Bahari dan RT/RW Perumahan Telaga surya di Tanjunguban utara, khususnya Telaga surya.

Fogging, adalah tindakan pengasapan dengan bahan insektisida yang bertujuan untuk membunuh nyamuk khususnya pembawa (vektor) penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Namun faktanya tindakan ini hanya membunuh nyamuk dewasa saja tidak untuk larva, telur, ataupun jentik nyamuk, selanjutnya telur, larva atau jentik akan berkembang menjadi nyamuk dewasa.
Suharto saat dijumpai dilapangan, mengatakan bahwa Fogging bhakti sosial ini dilakukan untuk pengendalian jintik – jintik nyamuk penularan DBD.

“Fogging dipercaya efektif sebagai upaya penanggulangan saat terjadi kasus kejadian luar biasa (KLB), atau wabah penyakit DBD di suatu daerah, yakni ketika populasi nyamuk dewasa sedang tinggi. Fogging dengan cepat menurunkan populasi nyamuk,
namun harus dibarengi dengan tindakan lain,” Ucapnya Minggu 15/1/23.

” Tindakan ini lebih memperioritasakan dan mengutamakan pemberantasan sarang nyamuk atau PSN (vektor DBD) secara rutin, dikarenakan karena tindakan ini hanya efektif pada nyamuk dewasa,” jelasnya lanjut.

” Setelah kegiatan evaluasi hari ini saya berharap, semua pelaksana di lapangan dapat melakukan edukasi agar masyarakat tahu, bahwa fogging tidak menjadi pilihan pertama dalam pengendalian DBD, namun kegiatan pemberantasan sarang nyamuk, harus selalu ditingkatkan dengan melibatkan warga secara aktif,” tutupnya.

Penulis : Yanti Kurniasih

Berita Terkait