Masyarakat Kuantan Singingi Riau: Kami Menginginkan Keberlanjutan Program Rehabilitasi Hutan

Editor: Redaksi

JALURNEWS.COM, Taluk Kuantan -Kamis, 13 Januari 2022 bertempat di Aula Pertemuan Tri Esti Indrarwati Kantor BPDASHL Indragiri Rokan dilakukan pemaparan dan pembahasan serta serah terima hasil pekerjaan Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) untuk wilayah KPH Singingi. Pemaparan dilakukan oleh Konsultan Pengawas dan Penilai, Pelaksana RHL dan dibahas bersama dengan pemangku kawasan dan pihak BPDASHL Indragiri Rokan.

Dalam sambutan dan arahannya Kepala BPDASHL Indragiri Rokan, Irpana Nur, S.Hut., M.Sc. atau yang lebih akrab dipanggil Irpan menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah terlibat aktif dalam pelaksanaan RHL.

“Kepada KPH Singingi, Kelompok Pelaksana Swakelola, Pihak Penyedia, Konsultan Pengawas Penilai, Yayasan Hutanriau selaku LSM Pendamping, Pengaman RHL dari TNI dan Polri, serta rekan-rekan media yang telah bekerjasama dan mendukung pelaksanaan RHL di wilayah Hutan Lindung Bukit Betabuh dan Hutan Lindung Sentajo kami sampaikan apresiasi dan terima kasih yang setinggi-tingginya” ucap Irpan.

Irpan mengatakan bahwa RHL itu adalah pekerjaan mulia, karena memberikan manfaat bagi alam semesta beserta makhluk hidup yang ada di dalamnya. “Setiap batang tanaman RHL perlu dirawat dan dijaga agar bisa dimanfaatkan hasilnya. Penyerahan hasil penanaman dan pemeliharaan ini hakikatnya adalah menyerahkan asset kepada Pemangku Kawasan untuk dapat dikelola dan dimanfaatkan. Untuk itu perlu ada keberlanjutan dalam pemeliharaan” lanjut Irpan.

Kepala KPH Singingi, Abriman, S.Hut., M.M. yang hadir langsung dalam pertemuan menyampaikan terima kasih atas fasilitasi dan bantuan yang telah diberikan BPDASHL Indragiri Rokan selama ini dalam pengelolaan KPH Singingi. Abriman menyampaikan bahwa apabila Kelompok-Kelompok Masyarakat dan Kelompok-Kelompok Tani Hutan yang selama ini berperan aktif sebagai pelaksana swakelola tidak bersedia untuk melakukan pemeliharaan lanjutan, maka tentu berat baginya untuk menerima hasil pekerjaan RHL tersebut.

“KPH Singingi ini sangat terbatas sumberdayanya, baik personil, fasilitas, apalagi pembiayaan, sehingga kalua tidak dibantu maka pengelolaan dan pemeliharaan lanjutan akan sulit terlaksana”.

Syukri, salah seorang Ketua Kelompok Pelaksana Swakelola menyampaikan tanggapan nya.

“Kami mewakili semua kelompok pelaksana swakelola menyampaikan bahwa kami sangat berharap agar hasil pekerjaan RHL yang telah kami upayakan selama 3 tahun ini dapat diserahkan Kembali kepada kami agar dapat dipelihara dan dimanfaatkan hasilnya. Masyarakat siap berkolaborasi sepanjang diberikan mandat dan kepercayaan oleh pemangku Kawasan,” ungkapnya.

Dalam kesempatan itu juga Syukri menyampaikan terima kasih kepada semua pihak atas segala bantuan dan dukungan. Ia juga menyampaikan permohonan maaf atas semua kesalahan dan kehilafan yang mungkin terjadi selama proses RHL berlangsung.

Secara keseluruhan kelompok pelaksana RHL berharap keberlanjutan program. Artinya jangan hanya terhenti di Tahun 2021 saja, karena ancaman dan gangguan terhadap kelestarian Hutan Lindung Bukit Betabuh dan Hutan Lindung Sentajo masih massif terjadi dan memerlukan sinergi serta kolaborasi semua pihak yang peduli. Fasilitasi program-program pengelolaan hutan dalam bentuk perhutanan social mungkin bisa menjadi salah satu bentuk solusi. Tanpa keberlanjutan pengelolaan, maka harapan keberhasilan manfaat rehabilitasi hutan seperti mimpi yang tak akan menjadi kenyataan.

Berita Terkait